Tukang Becak
Mentari belum terbangun
Kau sudah semangat berayun
Wajah keriputmu di terpa embun
Gagahmu jika tersenyum
Dari fajar hingga senja
Kau kayuh becak penuh suka cita
Tanpa mengeluh banyak bicara
Keramahanmu tetap terjaga
Demi anak istri
Demi tanggung jawab dari Illahi
Walau peluh terus memenuhi
Kau tetap berjuang untuk sepiring nasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar