LINGKUNGAN DAN INTERAKSI SOSIAL
TUKANG BECAK
CHARACTER BUILDING
Diajukan untuk
mendapatkan nilai Tugas Kuliah Character Building
Dosen Pembimbing : Ibu Zahra Zakaria
Disusun Oleh :
1.
Hendri setiawan (12131549)
2.
Abdul khoerudin (12135094)
3.
Riri andrian (12133639)
4.
Noval novian (12133288)
5.
Angga sugiharto (12136280)
6.
Irfan affandy (12135890)
7.
Nova alfianto (12133455)
8.
Ferdinand (12136054)
9.
Widodo (12133600)
10. Faizal ryan (12133301
11.gugum gumelar (12136169)
12.2E.04
Jurusan Manajemen
informatika
Akademi Manajemen
informatika Dan Komputer Bina Sarana Informatika
BEKASI
2014
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas kami ucapkan terkecuali syukur Alhamdulillah kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami
dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah
Character Building. Selain itu, isi makalah dapat dijadikan pembelajaran
dan pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari. Tema dari makalah ini kami
mengambil tentang LINGKUNGAN dan INTERAKSI SOSIAL. Objek yang kami pilih untuk
di wawancara adalah TUKANG BECAK.
Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah. Terutama kepada ibu zahra yang telah memberi
motivasi dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa pula orang tua
kami dan teman-teman yang telah memberikan support beserta do’anya sampai
makalah ini terselesaikan.
Kami
sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna terutama mengenai masalah dalam penyampaian
bahasa dan struktur isi makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin
Bekasi,mei 2014
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................
Daftar isi..................................................................................................
Bab I Pendahuluan
I.1.
Latar
Belakang......................................................................
I.2.
Tujuan....................................................................................
I.3.
Metode Penulisan..................................................................
Bab II Pembahasan
II.1.
Asal Muasal Becak..............................................................
II.2.
Pengertian Becak.................................................................
II.3.
Biografi Tukang Becak........................................................
II.4. Wawancara
Dengan Tukang Becak.....................................
II.5.
Peranan Becak Dalam Lingkungan dan Interaksi Sosial.....
II.6.
Pro dan Kontra.....................................................................
Bab III Penutup
III.1.
Kesimpulan.........................................................................
III.2.
Saran...................................................................................
Kesan-Kesan
Pribadi…………………………………………………….
Daftar Pustaka.........................................................................................
Lampiran..................................................................................................
Galeri
Foto...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Becak
merupakan salah satu dari angkutan umum tak bermotor. Dan keberadaan angkutan
becak ini sebagai sarana angkutan penumpang juga barang tergolong dalam
kategori tradisional, karena sumber tenaga dari angkutan ini mengandalkan
tenaga manusia berupa kayuhan kaki seperti layaknya mengoperasikan sepeda.
Selain
itu angkutan becak ini juga terkategorikan dalam angkutan yang tradisional
dikarenakan penggunaan dari material-material lokal yang sederhana dalam
pembuatannya. Becak juga merupakan salah satu dari moda pelengkap yang
tergolong tradisional, karena angkutan becak non-motorized. Sebagai alat
angkut, becak dinilai banyak memberikan keuntungan bagi golongan masyarakat
tertentu baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun temporal.
Keuntungan alat angkut ini lebih disebabkan karena lingkup pelayanannya yang
tidak terbatas oleh rute-rute tertentu, namun keterbatasan pada jalan yang
menanjak kemungkinan besar alat angkut ini tidak dapat digunakan.
I.2. Tujuan
Dalam
penulisan makalah ini, kami selaku penulis berniat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan serta memberi semangat hidup. Seperti objek yang kami wawancarai
dalam menjalani hidup apa adanya, serba kekurangan namun tetap mempunyai
semangat untuk terus berjuang menghidupi anak dan istrinya dengan pekerjaan
yang halal.
I.3. Metode Penulisan
Setelah
kami menentukan tema Lingkungan dan Interaksi Sosial, kami mencari nara sumber
yang akan kami wawancara dan observasi langsung ke lapangan untuk memeperoleh
data serta referensi dari internet untuk melengkapi data.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Asal Muasal Becak
Ternyata
asal-usul becak dari Jepang. Munculnya kendaraan yang ditarik dengan tenaga
manusia itu, untuk pertama kalinya hanya kebetulan saja. Tahun 1869, seorang
pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Jepang, berjalan-jalan menikmati pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat ia
berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan?.
Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik
kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar
kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas.
Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik
manusia itu, menamakannya "Jinrikisha". Penarik jinrikisha biasanya
diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat
Jepang, khususnya para bangsawan. Pada tahun 1800-an, jinrikisha akhirnya
sampai ke telinga masyarakat di Cina. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha
dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum. Kendaraan
ini diberi nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama
para pemerhati kemanusiaan di Cina iba melihat para hiki yang kerja bagaikan
kuda itu. Jadi mulai 1870, rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalan-jalan
di negeri Cina.
Sementara jinrikisha di Jepang, sebelumnya sudah lama dilarang.Diilhami
jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekira tahun 1941 untuk pertama kalinya
di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda dengan jinrikisha dan
rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak sudah lebih modern. Rodanya
tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya dikayuh dengan kedua kaki.
II.2. Pengertian Becak
Becak (dari bahasa Hokkien: be chia
“kereta kuda”) adalah suatu moda transportasi beroda tiga yang umum ditemukan
di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang
penumpang dan seorang pengemudi.
Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:
*Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
*Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra.
Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu:
1. Becak kayuh – Becak yang menggunakan
sepeda sebagai penggerak.
2. Becak bermotor/Becak mesin – Becak
yang menggunakan sepeda motor sebagai
penggerak.
Satu-satunya kota di Indonesia yang secara
resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta
sekitar akhir tahun 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa
becak adalah “eksploitasi manusia atas manusia”. Penggantinya adalah, ojek,
bajaj dan taksi.
Selain di Indonesia, becak juga masih
dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba.
Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.
Modernisasi becak
Untuk meningkatkan kemampuan becak dan
mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor dibeberapa negara maju
dikembangkan becak yang menggunaan gigi percepatan/transmisi seperti yang
digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih
mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada didepan ruang
penumpang.
II.3. Biografi Tukang Becak
Bapak Raid julianto,
lahir di desa kalimas pemalang, jawa tengah pada tahun 1968. Saat ini dia
berusia 46 tahun, pendidikan terakhirnya SMP (Sekolah menengah pertama).
Pekerjaan saat ini adalah sebagai tukang Becak. Bapak Raid tinggal di daearah
bekasi tepatnya di mawar raya, Bapak Raid mempunyai seorang istri bernama ibu
tuminah(45 thn) dan dua orang anak perempuan yang bernama puput(22 thn), icha
(13 thn), istri beserta anak bapak Raid tinggal di kampung halamananya di
pemalang, jawa tengah.
Pada awal sebelum menikah
bapak Raid bekerja sebagai Buruh pabrik minyak goreng di daerah Pluit, 1 tahun
kemudian bapak Raid memutuskan untuk keluar dari pabrik tersebut. Untuk beralih
profesi menjadi supir bajai di daerah jakarta barat, Tetapi menjadi supir bajai
belum cukup memenuhi kebutuhan hidupnya yang berpenghasilan rendah. Karena
ajakan dari temannya Bapak Raid beralih profesi menjadi kuli bangunan yang
penghasilannya lebih tinggi dibanding menjadi supir bajai pada waktu itu.
Bapak
Raid menekuni pekerjaan sebagai kuli bangunan selama 2 tahun meskipun berpindah-pindah
tempat. Selama dua tahun itu Bapak Raid hanya beberapa kali pulang kampung.
Pada tahun 1984, Pak Raid menikah dengan Tuminah
dan dikaruniai dua orang anak. Setelah menikah dengan Tuminah, baru bapak Raid
berganti profesi sebagai tukang becak di daerah proyek, di tempat dia bekerja
saat ini.
Alasan
bapak Raid bekerja sebagai tukang becak yaitu karena pada waktu itu penghasilan
tukang becak lumayan dari pada kuli bangunan karena saat itu saingan angkutan
umum belum terlalu bersaing seperti saat sekarang ini. Namun beberapa tahun
belakangan ini seiring dengan pertumbuhan teknologi dan alat transportasi
penghasilan bapak Raid tidak seperti yang dulu lagi.
Kenapa
bapak Raid tidak mencari usaha lain? Bp. Raid terus menjadi tukang becak karena
susahnya mencari pekerjaan pada saat ini. Alasannya karena pendidikannya rendah
dan kurang pengalaman yang dimiliki Bapak Raid Namun ia masih bersyukur
walaupun hidup pas-pasan tapi masih bisa menyekolahkan anak-anaknya, dan ia pun
berharap kehidupan anaknya nanti tidak seperti dirinya.
Bapak
Raid mulai beraktifitas mulai dari pagi hingga sore kadang-kadang bisa sampai
malam, berangkat dari rumah jam 05:30 s/d 11:30, lalu pulang untuk istirahat
makan siang dan shalat. Bapak Raid akan melanjutkan menarik becak kambali pada
pukul 13:30 s/d 18:00. Sasaran penumpangnya yaitu ibu-ibu dan umum. Penghasilan
perharinya saat ini (40.000-50.000/hari).
II.4. Wawancara Dengan Tukang Becak
Dibawah ini kutipan dari
isi wawancara kami dengan Bapak Raid Julianto :
A. Nama
pekerjaan
- Tukang Becak
B.
Jenis pekerjaan yang dilakukan
- tranportasi angkut penumpang
C.
Alamat lengkap
- kontrakan di jalan mawar raya
D.
Status dalam keluarga
- Sebagai tulang punggung keluarga
E.
Kondisi keluarga
- Pak Raid Julianto menafkahi seorang istri dan 2 anaknya.
Istrinya tidak bekerja.
F.
Pendidikan tertingginya
- SMP (Sekolah menengah pertama)
G.
Apa latar belakang memilih pekerjaan tersebut
- Pak Raid memilih
provesi menjadi tukang becak, karena memang tidak ada pekerjaan lain selain menjadi tukang becak.
H.
Bagaimana proses dalam bekerja mulai persiapan pelaksanaannya
- Bapak Raid bekerja mulai pukul 05.30. Karena sekitar pukul 05.30
biasanya banyak siswa siswi yang berangkat ke sekolah. Selain itu, bapak juga
mencari penumpang di tempat-tempat yang ramai seperti di pasar.
I.
Membutuhkan waktu berapa jam dalam bekerja
- Bapak Raid bekerja dari jam 05.30 sampai jam 06.00 sore. Biasanya
bapak Raid bekerja selama 12 jam.
J.
Bagaimana pemodalan, gajinya, pendapatan dan sebagainya.
- Pertama bapak Raid
mempunnyai modal sendiri untuk membeli becak, Sedangkan gajinya satu hari
rata-rata Rp.40.000-50.000/hari.
k. Bagaimana pembagian pendapatan keuangan
hasil kerja tersebut untuk
kepentingan kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
- Pendapatan dari hasil
kerja oleh bapak Raid diberikan kepada
istrinyaTuminah 80%. Sisanya buat pegangan bapak Raid.
L.
Bagaimana perasaan bapak bekerja sebagai Tukang
Becak, adakah keinginan untuk beralih
provesi dan bagaimana caranya?
- Menurut bapak Raid
dalam mencari rezeki pasti ada sedih dan senang. Tapi bapak Raid masih bersyukur. Sebenarnya ada keinginan dari bapak
Raid untuk membuka usaha di kampungnya(pemalang), tetapi masih terhambat oleh
modal.
M. Apa yang diharapkan terhadap
pekerjaan yang di emban bapak ini
- Bapak Raid mengharapkan
bahwa bekerja menjadi tukang becak bisa menghadirkan berkah bagi dirinya
dan keluarganya.
N.
Apa yang diinginkan masa depan anak-anaknya dan sebagainya
- Bapak Raid menyerahkan semua pada anaknya, karena anaknyalah
yang nanti akan menjalaninya, tapi yang jelas, bapak Raid berharap agar anaknya nanti menjadi orang yang sukses.
apapun cerita di atas, kita tetap
semangat. Dan selalu mencari nafkah atas dasar HALAL.
II.4. Peranan Becak Dalam Lingkungan dan Interaksi Sosial
Peranan Becak dalam
lingkungan dan interaksi sosial yaitu sebagai alat trasportasi umum yang bisa
kita jumpai di daerah-daerah luar DKI Jakarta, peranan lain selain daripada
angkutan umum. becak juga merupakan sebuah mata pencaharian bagi
segolongan orang, selain itu becak juga ramah lingkungan yaitu tanpa
menggunakan bahan bakar seperti angkutan-angkutan umum lainnya. Yang
menyebabkan polusi udara, serta bisa mengurangi dampak pemanasan global.
Karena
banyaknya atau makin berkembangnya teknologi dalam alat-alat transportasi
sekarang becak banyak digunakan orang sebagai icon pariwisata seperti di
Yogyakarta. Tapi justru itulah daya tarik bagi para wisatawan. Becak
sebagai alat transportasi tradisional, masih eksis sebagai alat transportasi
masyarakat.
II.5. Pro dan Kontra
Becak merupakan alat angkutan yang ramah
lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara (kecuali becak
bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga
dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara.
Meskipun begitu, kehadiran becak di
perkotaan dapat mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban
dibandingkan dengan mobil maupun sepeda motor.Selain itu, ada yang
menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang
kurang modern.
Satu-satunya kota di Indonesia yang secara
resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di
Jakarta sekitar akhir tahun 1980-an. Alasan resminya
antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas
manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan Taxi.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Dari observasi yang
telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa Becak merupakan alat
transfortasi yang tradisional, selain itu becak juga disenangi banyak orang
mulai dari masyarakat rendah sampai wisatawan mancanegara.
Selain
itu, bagi kita semua khususnya pemerintah harus lebih memperhatikan keberadaaan
dan peraturan tentang transportasi, karena becak merupakan alat transportasi
yang ramah lingkungan, disamping maraknya pemanasan global dan partumbuhan alat
tranfortasi yang tidak ramah lingkungan seperti ojek dll.
III.2. Saran
Saran kami selaku penulis yaitu, mari kita sama-sama menjaga kelestarian becak dengan itu kita sudah termasuk menjaga bumi kita
dari dampak pemanasan global. Serta juga bisa memberikan ruang usaha bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan disamping sulitnya mencari kerja pada saat
ini.
Bagi pemerintah kami harapkan
kepeduliannya terhadap para tukang becak, seperti salah seorang dari
masyarakat/tukang becak yang kami wawancarai ini. Walaupun banyaknya saingan
alat tranportasi saat ini namun beliau tetap berusaha mencari nafkah buat anak
dan istri dengan jasa tenaga yaitu jadi tukang becak.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan mohon maaf bila ada kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.
Kesan-Kesan Kami Pribadi Saat Menaiki Becak :
Hendri Setiawan : asik, gila, gokil ... dll (rahasia ilahi) kwkwk
Abdul Khoerudin : Naik becak itu menyenangkan karena buat saya pribadi dengan naik becak
saya bisa melihat pemandangan sekitar selama saya duduk nyaman didalam becak
dan ketempat tujuan yang saya ingin datangi.
Riri Andrian : Seru dan
asikk kalo menurut saya, karena kita bisa nikmatin udara dan angin bebas saat
tukangnya mengayuh pedal becak ketempat tujuan yang saya tuju. Jalannya
pelan-pelan tapi pasti. Heheheee :D
Noval Novian : Sebenernya enak
sih naik becak, bias melihat pemandangan – pemandangan dijalan, tapi saya punya
kenangan tidak mengenakan saat menaiki becak, karena kaki saya pernah terjepit
terotoar jalan karena tukang becaknya tidak hati-hati dalam mengendarai
becaknya.
Angga Sugiharto : Enaknya
naik becak tuh waktu pulang sekolah sama temen-temen, duduk main
pangku-pangkuan sambil bercerita disekolah tadi dan tertawa hingga akhirnya setelah
sampai ditempat tujuan bayarnya sendiri-sendiri, seolah olah setelah turun dari
becak bukan temen lagi. Sedihnya.. ~_~
Irfan affandy :
Nova Alfianto :
Ferdinand : Kesannya
sih, kalo saya waktu naek becak yang paling berkesan itu duduk di yang
seharusnya tempat kaki, terus sambil minum es dan kaki saya tergantung dengan
indahnya, Ehh diliatin orang ngga ada malu-malunya. :D
Widodo :
Saya pernah mencoba belajar naik becak
hingga akhirnya saya menabrak tembok rumah tetangga, dan becak pun menjadi
sedikit rusak, ternyata tidak mudak mengendarai becak.
Faizal ryando : yaaa… kesan-kesannya enak-enak aja, harga jg lebih terjangkau, ngga
bikin polusi juga, apa lagi kalo naik becaknya rame-rame sama temen, seruuu… :)
Gugum Gumelar : kalo
saya, saya paling tidak suka naik becak, karena saya malu harus duduk didepan
dan dilihat orang.
DAFTAR PUSTAKA
Nara sumber :
Bp. Raid julianto
Website
http://www.pitutur.net
http://bulletin.penataanruang.net
Lampiran :